Pemerintah Bakal Siapkan 4 Lapis Backup Data Usai Pdns Diretas

Menko Polhukam Hadi Tjahjanto menyebut pemerintah bakal merencanakan 4 lapis pencadangan (backup) usai Pusat Data Nasional Ad interim (PDNS) 2 diserang ransomware. Pemerintah pun mengharuskan setiap kementerian ikut menghasilkan pencadangan.

“Setiap tenant atau kementerian juga mesti memiliki backup, ini mandatory, tak opsional lagi. Sehingga jikalau secara operasional sentra data nasional sementara berjalan, ada gangguan, masih ada backup, adalah di DRC atau hot site yg ada di Batam,” ungkap Hadi dalam rapat pers di kantornya, Senin (1/7/2024).

“Dan mampu auto gate interactive service dan setiap pemilik data centre juga memiliki backup, sehingga paling tidak ada tiga lapis hingga empat lapis backup tersebut” sambungnya.

Hadi juga menyebut pemerintah bakal merencanakan penyimpanan data cadangan. Dia menerangkan penyimpanan data cadangan ini akan dibentuk sesuai penjabaran sehingga tak menyanggupi data di PDN.

“Kemudian juga akan kalian backup dengan cloud cadangan. Cloud cadangan ini secara zonasi. Makara nanti data-data yang sifatnya umum, dahulu data-data yg memang menyerupai statistik dan sebagainya itu mulai disimpan di Cloud. Sehingga tak sarat data yg ada di PDN,” jelasnya.

Hadi pun mengungkap layanan Pusat Data Nasional Sementara 2 (PDNS) akan aktif akan Juli 2024 usai diserang ransomware. Hadi mengatakan hal ini sesuai dengan isyarat Kepala Negara Joko Widodo (Jokowi).

“Terkait tindak lanjut perintah Bapak Presiden gampang-mudahan semua layanan publik sanggup kembali wajar pada Juli 2024. Dari hasil rakor, sanggup aku simpulkan bahwa bagi layanan memakai PDNS 2 itu mampu menjalankan pelayanan secara aktif bulan Juli 2024,” kata Hadi.

Hadi menerangkan data yg ada dalam PDNS 2 ini mulai dicadangkan oleh suatu situs hambar (cold site) untuk pemulihan data jarak jauh. Situs hambar ini juga nantinya bakal ditingkatkan menjadi hot site khusus layanan bersifat strategis.

“Jadi jikalau kita pahami ada DRC (Disaster Recovery Center). Batam ini menjadi DRC yang dapat menampilkan pelayanan secara auto gate. Mampu menampilkan pelayanan secara interactive service,” terperinci Hadi.

“Sehingga jikalau kami lihat peristiwa kemarin, Imigrasi tidak dapat melayani terhadap masyarakat. Maka ke depan, bulan Juli, ini telah mampu kalian optimalkan kemampuannya bisa melayani secara cepat apabila terjadi gangguan di sentra nasional data sementara menyerupai yg terjadi sebelumnya,” imbuhnya.

pusat data nasionalpusat data nasional diserangpdnpdnsserangan siberransomwaremenko polhukam hadi tjahjantoHoegeng Awards 2025Baca dongeng inspiratif calon polisi pola di siniSelengkapnya