
Jakarta –
Hari Anak Nasional ialah momen yang sungguh utama buat bangsa Indonesia untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap hak-hak anak serta masa depan mereka. Diperingati setiap tanggal 23 Juli, Hari Anak Nasional menjadi waktu yang sempurna buat segala pihak, baik pemerintah, masyarakat, maupun keluarga, bagi merenungkan dan bertindak dalam rangka menetapkan setiap anak mendapat hak mereka secara optimal. Hari Anak Nasional pertama kali diperingati pada tahun 1984, selaku upaya buat memperhatikan kemakmuran dan hak-hak setiap anak Indonesia. Pada tahun 2024, tema yang diusung yakni “Anak Terlindungi, Indonesia Maju”. Tema ini menekankan pentingnya derma anak selaku dasar penting bagi meraih perkembangan bangsa.
Perlindungan Anak Melalui Pendidikan
Pendidikan yakni salah satu pilar penting dalam derma anak yang tidak cuma berfungsi selaku fasilitas transfer ilmu pengetahuan, tapi juga selaku benteng yg melindungi bawah umur dari banyak sekali bentuk eksploitasi dan kekerasan. Melalui pendidikan yang berkualitas, bawah umur dibekali dengan pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai yang memungkinkan mereka untuk mengerti hak-hak mereka serta cara bagi melindungi diri. Pendidikan menampilkan peluang untuk bawah umur buat meningkat secara optimal, baik secara fisik, mental, maupun emosional. Dalam lingkungan sekolah yang kondusif dan mendukung, bawah umur sanggup berguru berinteraksi secara sehat, menghargai keberagaman, serta menyebarkan potensi diri mereka. Lebih dari itu, pendidikan juga memegang tugas penting dalam memutus rantai kemiskinan dan ketidakadilan sosial, dengan membuka peluang buat masa depan yang lebih baik dan sejahtera. Oleh alasannya yakni itu, investasi dalam pendidikan anak yakni investasi dalam masa depan bangsa, alasannya yakni bawah umur yg terdidik dengan baik yakni fondasi bagi perkembangan dan kemakmuran sebuah negara.
Pemerintah, forum pendidikan, serta penduduk mesti sedang pekerjaan sama buat memutuskan setiap anak mendapat jalan masuk ke pendidikan yang pantas dan inklusif, demi terwujudnya derma anak yang komprehensif dan berkelanjutan. Di Indonesia, pendidikan menjadi kunci dalam menanggulangi banyak sekali tantangan sosial dan ekonomi. Dengan pendidikan yang baik, bawah umur memiliki peluang buat keluar dari siklus kemiskinan dan meningkatkan taraf hidup mereka. Selain itu, pendidikan yang inklusif dan bermutu mendukung pembangunan nasional dengan menciptakan generasi muda yg siap menghadapi tantangan global. Anak-anak yang terdidik dengan baik akan menjadi tenaga kerja yang kompeten, inovatif, dan produktif, yg bisa berkontribusi secara signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dan perkembangan teknologi negara.
Pendidikan juga berperan dalam membentuk kepribadian dan moral anak-anak. Melalui pendidikan, mereka diajarkan nilai-nilai menyerupai toleransi, tanggung jawab, kejujuran, dan kepedulian terhadap sesama. Hal ini penting untuk bikin penduduk yang harmonis, damai, dan beradab. Namun, tantangan dalam dunia pendidikan di Indonesia masih ada, menyerupai jalan masuk yg tak merata, mutu pendidikan yg bervariasi, dan kurangnya akomodasi pendidikan di tempat terpencil. Oleh alasannya yakni itu, upaya bareng dari pemerintah, sektor swasta, dan penduduk sungguh dikehendaki buat memutuskan bahwa setiap anak Indonesia memperoleh pendidikan yg pantas dan berkualitas. Dengan pendidikan yg baik, bawah umur Indonesia mulai memiliki masa depan yg cerah dan bisa merealisasikan impian, menjadi pemimpin yg bijak, cerdas, dan warga negara yang bertanggung jawab, yang hendak menenteng Indonesia menuju perkembangan dan kesejahteraan.
Kualitas pendidikan Indonesia sudah makin baik, tapi juga perlu buat terus ditingkatkan. Berbagai tantangan perlu teratasi lewat pendekatan yang komprehensif dan berkelanjutan. Peningkatan itu dapat dijalankan antara lain dengan peningkatakan kompetensi guru lewat training dan pengembangan profesional berkelanjutan, kurikulum yang tepat keperluan zaman dan berkaitan dengan perkembangan teknologi.
Kurikulum Madrasah
Untuk menjawab keperluan tersebut, pada 10 Juli 2024, kita dari Direktorat KSKK Madrasah, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama RI melaunching Keputusan Menteri Agama (KMA) Nomor 450 Tahun 2024 wacana “Pedoman Implementasi Kurikulum Pada Raudhatul Athfal, Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, Madrasah Aliyah dan Madrasah Aliyah Kejuruan”. Penanaman huruf Islami akseptor didik dikehendaki dalam merespon tantangan individu dan kebangsaan. Hal demikian menjadi keniscayaan alasannya yakni intinya pendidikan huruf dimaknai selaku pendidikan nilai, kecerdikan pekerti, moral, dan tabiat yg berencana menyebarkan kesanggupan akseptor didik bagi menampilkan keputusan baik-buruk. Peserta didik kami mesti dapat: memelihara apa yg telah baik; mengambil hal-hal gres yg lebih baik “al-muhafadhotu ‘ala qodimis sholih wal akhdzu bil jadidil ashlah”; serta merealisasikan kebaikan itu dalam kehidupan sehari-hari.
KMA 450 Tahun 2024 yang ialah pengganti KMA Nomor 347 Tahun 2022 ini menampilkan ruang kreasi dan inovasi untuk guru madrasah untuk mengurus pembelajaran di kelas sesuai dengan gaya berguru anak-anak. Guru ditantang untuk selalu meng-upgrade wawasan dan kemampuan mengajarnya. Keragaman gaya berguru akseptor didik mewajibkan guru sanggup secara sempurna menampilkan pendampingan.
Kurikulum Merdeka yakni kurikulum yg menampilkan fleksibilitas terhadap pendidik untuk bikin pembelajaran bermutu yg tepat dengan keperluan dan lingkungan berguru akseptor didik. Kurikulum Merdeka memiliki dua karakteristik, antara yang lain: Pengembangan soft skills dan huruf lewat projek penguatan profil pelajar Pancasila. Fokus pada bahan esensial, relevan, dan mendalam sehingga ada waktu cukup bagi membangun kreativitas dan inovasi akseptor didik dalam meraih kompetensi dasar menyerupai literasi dan numerasi. Pembelajaran yg fleksibel, yakni fleksibilitas bagi guru bagi melakukan pembelajaran yang tepat dengan tahap capaian dan perkembangan masing-masing akseptor didik dan sedang modifikasi dengan konteks dan muatan lokal.
Kurikulum Madrasah yg telah ditetapkan lewat KMA 450 Tahun 2024 ini menjadi balasan terhadap banyak sekali permintaan yg sungguh dinamis yg ada di tengah-tengah penduduk Pendidikan, serta menampilkan arah yang terang wacana kurikulum di Madrasah yang sejalan dengan Kurikulum Merdeka yg digagas oleh Kemdikbudristek. Hanya saja di Madrasah Kemenag memiliki ke-khasan umpamanya dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), di Madrasah, diperkaya dengan Rahmatan Lil ‘Alamin, sehingga menjadi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Rahmatan Lil’ Alamin (P5RA). Nilai ini akan membimbing akseptor didik menjadi insan moderat, insan dengan pengertian keagamaan yang terinternalisasi dalam diri akseptor didik, sehingga nilai-nilai agama menjadi pertimbangan dalam cara berpikir, bersikap dan bertindak buat menanggapi fenomena kehidupan ini.
Hingga di ketika ini, Madrasah yang sudah sedang kurikulum Merdeka meraih 66,6 persen dari jumlah 86.514 Madrasah. Pada Tahun Ajaran 2024/2025 Kanwil Kemenag Provinsi yg menetepakan SK Madrasah pelaksana Kurikulum Merdeka, dan pada saatnya segala Madrasah mulai melakukan kurikum Merdeka.
Akhlak Dalam Pembentukan Karakter Anak
Di kala digital di ketika ini, bawah umur di Indonesia menghadapi banyak sekali ancaman yg sanggup memengaruhi masa depan. Ancaman tersebut antara lain yakni game daring yg berlebihan, judi daring, narkoba dan bullying. Ancaman ini sanggup berefek negatif pada kesehatan mental, fisik, dan sosial anak-anak. Untuk melindungi bawah umur dari ancaman-ancaman tersebut membutuhkan pendekatan yang komprehensif lewat pendidikan akhlak. Ini ialah pendekatan holistik yg berencana untuk membentuk huruf dan moralitas anak-anak, sekaligus melindungi mereka dari banyak sekali bentuk ancaman dan risiko sosial. Pendidikan moral tidak hanya mengajarkan nilai-nilai etis dan moral, tapi juga menampilkan bawah umur alat buat menghadapi dan menanggulangi tantangan dalam kehidupan mereka dengan cara yang aktual dan konstruktif.
Pendidikan moral mengajarkan bawah umur nilai-nilai menyerupai kejujuran, empati, tanggung jawab, dan rasa hormat. Nilai-nilai ini berfungsi selaku pedoman sikap yg menolong bawah umur dalam bikin keputusan yang bagus dan menyingkir dari langkah-langkah yang sanggup merugikan diri mereka sendiri maupun orang yang lain. Misalnya, dengan menanamkan nilai kejujuran, bawah umur akan condong bagi bersikap jujur dalam banyak sekali situasi, meminimalkan risiko terlibat dalam sikap tak etis atau melanggar hukum.
Selain itu, pendidikan moral menampilkan bawah umur kesanggupan buat mengurus emosi mereka, menanggulangi pertentangan secara damai, dan menampilkan tenggang rasa terhadap orang yang lain. Kemampuan ini sungguh penting dalam melindungi bawah umur dari risiko kekerasan dan intimidasi, baik di lingkungan sekolah maupun di masyarakat. Dengan mengerti dan menghargai perasaan orang lain, bawah umur mulai lebih condong buat menjalin relasi yang sehat dan saling menghormati.
Lingkungan pendidikan yang menekankan akhlak, menyerupai madrasah, pesantren maupun sekolah juga berfungsi selaku tempat yang kondusif dan mendukung buat anak-anak. Guru dan pendidik yg mengajarkan dan mencontohkan sikap yang bagus sanggup menjadi teladan yang positif, menolong bawah umur bagi merasa dihargai dan didukung. Ini sanggup meminimalkan risiko bawah umur mengalami tekanan sosial atau mental, yg seringkali menjadi pemicu banyak sekali duduk problem perilaku.
Pendidikan moral juga memainkan tugas penting dalam menghambat banyak sekali bentuk eksploitasi dan penyalahgunaan anak. Dengan mengajarkan bawah umur wacana hak-hak mereka dan bagaimana melindungi diri dari suasana berbahaya, pendidikan moral membantu mereka buat lebih berhati-hati dan bisa melaporkan jikalau terjadi sesuatu yg tidak semestinya. Anak-anak yg sadar mulai hak dan keharusan mereka akan lebih mampu untuk berdiri teguh melawan bentuk-bentuk penindasan atau eksploitasi. Pendidikan moral yakni komponen utama dalam upaya derma anak yg komprehensif.
Dengan mengintegrasikan nilai-nilai moral dan etis dalam pendidikan, kita tidak hanya membekali bawah umur dengan wawasan dan kemampuan yang mereka perlukan untuk masa depan, tetapi juga bikin lingkungan yang kondusif dan mendukung buat pertumbuhan dan perkembangan mereka. Ini yakni investasi jangka panjang yg hendak menciptakan generasi yang lebih baik, lebih berintegritas, dan lebih bersiap bagi menghadapi tantangan zaman.
Semoga dengan dilaunchingnya Kurikulum Madrasah ini menjadi angin segar dalam bikin generasi emas yg dapat mengembangkan bangsa Indonesia, menyerupai tema yang diusung di Hari Anak Nasional 2024: “Anak Terlindungi, Indonesia Maju”.
Dr. H. Muchamad Sidik Sisdiyanto, S.Ag., M.Pd.
Direktur KSKK Madrasah, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama RI
Artikel ini ialah kiriman pembaca . Seluruh isi postingan menjadi tanggungjawab penulis. (Terimakasih – Redaksi)

Video: Kemenag Pertimbangkan Hapus Madrasah Keterampilan
Video: Kemenag Pertimbangkan Hapus Madrasah Keterampilan
kolom edukasikurikulummadrasahkurikulum madrasahkurikulum merdekamerdeka
Leave feedback about this