Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the fluentform domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /var/www/html/wp-includes/functions.php on line 6121 Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the google-analytics-for-wordpress domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /var/www/html/wp-includes/functions.php on line 6121 Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the wp-social domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /var/www/html/wp-includes/functions.php on line 6121 Bos Ojk Sebut Ada 'Anak Haram' Keuangan Digital Yang Mesti Diwaspadai, Apa Itu? - ColorMag Dailymag
18 April 2025
Moneter

Bos Ojk Sebut Ada ‘Anak Haram’ Keuangan Digital Yang Mesti Diwaspadai, Apa Itu?

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar mewanti-wanti penduduk  biar berhati-hati terhadap anak haram dari digitalisasi sektor jasa keuangan.
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar mewanti-wanti penduduk biar berhati-hati terhadap ‘anak haram’ dari digitalisasi sektor jasa keuangan – Foto: /Shafira Cendra Arini

Jakarta

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar mewanti-wanti penduduk biar berhati-hati terhadap ‘anak haram’ dari digitalisasi sektor jasa keuangan. Hal tersebut antara lain sumbangan online (pinjol) ilegal, investasi bodong, sampai judi online.

Mahendra mengatakan, ‘anak haram’ digital keuangan ini sanggup menghadirkan kerugian yang besar bagi bangsa dan negara. Karena itulah, menurutnya penting untuk memperkuat literasi dan inklusi keuangan di masyarakat, tergolong perempuan.

“Digitalisasi dalam sektor jasa keuangan sudah melahirkan pula efek yang merugikan dan tidak kita harapkan bagi bangsa dan negara,” kata Mahendra, dalam aktivitas Edukasi Keuangan BUNDAKU OJK di Gedung Dhanapala, Jakarta Pusat, Selasa (25/6/2024).

“Kita sering mendengar adanya korban sumbangan online ilegal, investasi bodong, dan belakangan kita dengar juga bagaimana efek dari judi online dan lain-lain. Ini merupakan kalau mau dibilang anak haram lah dari digital keuangan,” sambungnya.

Di lain pihak, menurutnya tantangan ini tidak sanggup terhindarkan. Mahendra menilai, yang sanggup dilaksanakan merupakan memperkuat resiliensi atau ketahanan masyarakat. Dalam hal ini, ibu memiliki tugas yang sungguh penting.

Baca juga: BI Geber Pembiayaan Digital buat UMKM, Begini Caranya

Mahendra mengatakan, menurut catatan angka penyaluran kredit sampai pembiayaan UMKM, terang tingkat kepatuhannya tingkat pengembaliannya jauh lebih tinggi apabila hal itu diberikan pada perempuan. Menurutnya, memamerkan susukan literasi dan inklusi terhadap wanita memiliki arti juga memperbesar daya tahan resiliensi anggota keluarganya dan hal ini mesti menjadi prioritas.

“Basis itu antara lain yang paling penting merupakan ibu. Ini merupakan tambahan, manfaat, kegunaan dan multiplayer efek, apabila dilaksanakan perkuatan terhadap literasi dan inklusi dari ibu. Sehingga, daya tahannya semua terjadi terhadap seluruh keluarga disamping juga tadi kepatuhannya untuk menjalankan pengembalian pembiayaan maupun kredit yang dilakukan” ujarnya.

Mahendra menegaskan, pihaknya berkomitmen untuk mendukung secara sarat seluruh aktivitas yang terkait dengan literasi keuangan. Melalui aktivitas BUNDAKU, pihaknya secara khusus mendorong ibu, anak, dan keluarga piawai keuangan. Hal ini selaku basis untuk melebarkan gerakan secara masif untuk mengembangkan literasi bagi seluruh bangsa dan negara.

“Karena memang potensi yang ada di Indonesia berhubungan dengan sektor jasa keuangan masih sanggup dibilang potensi dari sebuah yang istilahnya gelas setengah penuh. Setengah yang lain masih kosong dan banyak yang sanggup dioptimalkan di situ kalau itu diberikan,” ujar dia.

Simak juga Video ‘Alasan Masyarakat Berpendidikan Tinggi Masih Terjebak Investasi Bodong’:

[Gambas:Video 20detik]

ojkkeuangan digitaldigital

Leave feedback about this

  • Quality
  • Price
  • Service

PROS

+
Add Field

CONS

+
Add Field
Choose Image
Choose Video