Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the fluentform domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /var/www/html/wp-includes/functions.php on line 6121 Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the google-analytics-for-wordpress domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /var/www/html/wp-includes/functions.php on line 6121 Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the wp-social domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /var/www/html/wp-includes/functions.php on line 6121 Ternyata Segini Dampak Tarif Trump Apabila Ri Kena 32% - ColorMag Dailymag
ColorMag Dailymag Blog BeritaEkonomiBisnis Ternyata Segini Dampak Tarif Trump Apabila Ri Kena 32%
BeritaEkonomiBisnis

Ternyata Segini Dampak Tarif Trump Apabila Ri Kena 32%

U.S. President Donald Trump attends a cabinet meeting at the White House in Washington, D.C., U.S., April 10, 2025. REUTERS/Nathan Howard
Foto: (REUTERS/Nathan Howard)

Jakarta

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar mengungkap pengaruh kebijakan tarif impor dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, kalau Indonesia jadi dikenakan 32%. Menurutnya pengaruh terhadap perkembangan ekonomi Indonesia tidak besar.

Mahendra menjelaskan, sumbangsih sektor jual beli Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) cukup kecil kalau dibandingkan negara lain, cuma 36% hingga 38%. Sementara negara tetangga Singapura sumbangsih ekspor dan impor terhadap PDB mereka cukup besar yang kisarannya 300%.

“Artinya meskipun secara nilai itu besar, namun kalau ketimbang negara-negara lain itu kecil ya, meskipun tidak kecil sekali. Sebagai perbandingan saja kalau di Singapura itu 300%, kalau di Malaysia Thailand itu di atas 125-150%, Filipina, Vietnam juga sekitar 90-100%,” kata ia dalam pertemuan pers Hasil Rapat Dewan Komisioner Bulanan OJK Maret 2025 secara virtual, Jumat (11/4/2025).

Baca juga: Patok Tarif 145% buat China, Trump Tunggu Telepon dari Presiden Xi Jinping

Jadi artinya, Mahendra menuturkan exposure dari perekonomian Indonesia pada internasional itu jauh lebih rendah dibandingkan negara-negara lain. Kemudian, kalau dilihat dari besaran ekspor Indonesia ke AS, pengaruh terhadap perekonomian juga disebut kecil yaitu cuma 1% terhadap PDB.

“Nilai ekspor Indonesia yang berada di kisaran US$ 250 miliar itu ekspor Indonesia ke Amerika Serikat itu kisarannya 10% dan dari 10%-nya itu sanggup dibilang tidak lebih dari 35% atau dengan kata lain keseluruhannya 4-5% yang mau terpengaruh terhadap penetapan tarif. Kalau itu dijadikan 32% menyerupai rencana semula jadi besaran kalau dihitung-hitung keseluruhannya cuma kurang dari 1% terhadap PDB,” terangnya.

Mahendra menyebut, persentase itu disebabkan lantaran ekspor yang dijalankan Indonesia cuma beberapa komoditas saja, oleh alasannya yaitu itu pengaruhnya terhadap perekonomian bahkan sanggup kurang dari 1%.

“Jadi besaran biayanya tinggi namun kalau dijumlah proporsinya lantaran perekonomian kita tidak terlampau terekspos pada jual beli internasional dan eksposenya terhadap ekspor ke Amerika cuma beberapa komoditas tertentu saja yang sungguh sensitif terhadap itu. Maka nettnya itu ada di kisaran kurang dari 1% dampaknya. Itu kalau dikenakan tarif 32%,” jelasnya.

Sementara dikala ini pengenaan tarif sebesar 32% tengah ditangguhkan oleh Trump selama 90 hari ke depan. Tarif impor yang berlaku cuma 10%. Keputusan ini menurut Mahendra sanggup menjadi potensi Indonesia melalukan negosiasi.

tarif impordampak ekonomidonald trump

Exit mobile version