Jakarta –
Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) menggelar pelatihan internasional yang bertajuk Sustainable Housing, Building and Cities in Indonesian. Seminar ini merupakan koordinasi antara pemerintah dengan The Building Center of Japan (TBCJ), Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA), serta Organisation of Economic Co-Operation and Development (OECD).
Acara ini didatangi oleh Wakil Menteri PKP Fahri Hamzah, anggota dewan perwakilan rakyat RI Rachmat Gobel, Duta Besar Jepang bagi Indonesia Masaki Yasushi, profesor-profesor dari universitas Jepang, dan masih banyak lagi.
Adapun tema bahasan yg diambil di antaranya net zero housing and affordability, urban growt and enviroment, digital technology and smart city. Diharapkan antara Indonesia dan Jepang sanggup menyebarkan informasi tentang kota berkesinambungan dan membangun rumah yang rendah emisi karbon.
Dalam sambutan, Fahri Hamzah mengatakan dalam realisasi kesibukan 3 juta rumah, perlu adanya sumbangan dari pihak swasta baik setempat maupun internasional. Sebagai contoh, baru-baru ini Qatar telah menyatakan siap membangun 1 juta rumah di Indonesia. Lalu, China dan Dubai juga tertarik ingin membangun 1 juta rumah.
Lewat pelatihan internasional ini, ia menargetkan setidaknya Jepang sanggup membantu dalam penyediaan data dan teknologi bagi perumahan yang rendah emisi karbon dan rancangan smart city ke depannya.
| Baca juga: Jangan Anggap Remeh, Ini Akibat Bangun Rumah Tanpa PBG Pengganti IMB |
“Jepang kalian belum denger menyebut berapa jumlahnya ini (ingin bangkit rumah di Indonesia). Tapi rupanya Jepang ingin concern terhadap teknologinya. Karena itu saya kira aku oke dengan tema dari pelatihan ini,” kata Fahri di saat hadir di Hotel Fairmont Jakarta, Selasa (14/1/2025).
Fahri berharap kesibukan menyerupai ini sanggup digelar secara berkala setiap tahunnya. Lebih lanjut, ia menuturkan pemerintah di sekarang ini tengah berupaya mempercepat pembangunan perumahan dengan menentukan ketersediaan lahan dan percepatan perizinan.
“Yang penting bagi kalian yaitu membangun rumah, mengingat ada backlog yg besar. Kami ingin orang Indonesia itu tak tumpah ruah (tinggal di jalan) menyerupai tak mempunyai rumah,” ujarnya.
Lalu, Kepala Negara ERIA, Tetsuya Watanabe mengatakan pihaknya siap menawarkan data dan teknologi untuk mendukung Indonesia menjadi kota pintar atau smart city.
“Dari ekonomi berkesinambungan kita memperkenalkan data untuk zero komunitas pusat, menampilkan keterangan data buat mendukung negara teman buat fasilitasi terhadap pergantian energi ini,” ungkapnya.
Leave feedback about this