
Jakarta –
Planning Perum Bulog menjadi tubuh sendiri dan eksklusif di bawah Presiden masih selalu dibahas. Menurut Direktur Bisnis Perum BULOG, Febby Novita, pemerintah dan Bulog cuma ingin menentukan bahwa Bulog sanggup mempertahankan ketersediaan dan keterjangkauan pangan di Tanah Air.
“Intinya pemerintah niscaya mempertimbangkan ini ya, mempertimbangkan bagaimana fungsi Bulog itu dalam mempertahankan ketersediaan, keterjangkauan, dan stabilitas harga,” katanya di Kantor Perum Bulog, Jakarta Selatan, Selasa (12/11/2024).
“Tadi jikalau keterjangkauan sanggup dari dua sisi. Sisi komersialnya juga niscaya ada PSO-nya niscaya ada. dan rasanya pemerintah telah mempertimbangkan ke arah sana ya bagi bentuk Bulog ke depannya menyerupai apa,” sambung dia.
Menurutnya, mau di bawah eksklusif Presiden atau tidak, yg paling utama merupakan Bulog sanggup menentukan penduduk mendapat susukan cepat dan mudah kepada pangan.
Soal kemungkinan Bulog mulai melepas bisnis-bisnisnya ke Kementerian BUMN, Febby menyebut belum ada pembahasan lebih lanjut soal itu. Ia cuma menyebut pemerintah melakukan mempersiapkan cara untuk membesarkan Bulog.
Sebelumnya, kabar Perum Bulog mulai menjadi tubuh sendiri di bawah Presiden disampaikan Direktur Primer Perum Bulog Wahyu Suparno dalam rapat dengan pertimbangan dengan Komisi VI DPR, Selasa (5/11/2024).
Wahyu menyampaikan pihaknya tengah mempersiapkan transformasi kelembagaan Bulog. Selama ini, Bulog mengacu pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 13 Tahun 2016 tentang Perusahaan Umum Perum Bulog.
Dalam hukum tersebut, Bulog yang tergolong dalam Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Pangan diperbolehkan menjalankan pelayanan publik dan bisnis sekaligus. Menurut Wahyu, Prabowo memintanya mempersiapkan transformasi kelembagaan Bulog sembari menanti terbitnya Keputusan Presiden.
“Saya diminta oleh Pak Kepala Negara Prabowo Subianto, jikalau konkretnya antisipasi transisi secara khusus, saya ditugaskan ‘Mas Wahyu, ubah transformasi kelembagaan Bulog. Kita akan kembali lagi 52 tahun menyerupai dulu.’ Makanya di permulaan dilaporkan, di sekarang ini Keppres sedang disusun oleh tim,” kata Wahyu di saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi IV dewan perwakilan rakyat RI, di Gedung dewan perwakilan rakyat RI, Jakarta Pusat, Selasa (5/11/2024).
Baca juga: Produksi Beras Menipis Awal Tahun 2025, Zulhas Pastikan Stok Aman |
Ketika ditanya mengenai lebih lanjut terkait rencana tersebut, Wahyu menekankan Bulog ke depan tidak lagi menjadi bab BUMN Pangan, dan eksklusif di bawah Presiden.
“Bulog nanti kalian menjadi forum pemerintah yang lain lah ya. (Nggak masuk BUMN?) Nggak dong. Fungsinya coba dipelajari di sejarah gitu ya. Kita lihat sejarah, 50 tahun yang kemudian namanya apa? Badan Urusan Logistik. Ini kan kita kembali menyerupai mirip itu ya. (Di bawah siapa?) Langsung di bawah Kepala Negara dong,” terang Wahyu di saat dijumpai usai rapat.